About

MY BLOG

Selamat Datang Di Blog Nuri Prihanto Nugroho

Usaha Perpustakaan Untuk Membiasakan Membaca Dilingkungan Siswa SDN Cileunca

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
“Buku adalah jendela dunia”, begitu kata pepatah. Hal ini seakan merupakan sebuah penekanan mengenai pentingnya arti membaca bagi manusia. Membaca pada hakikatnya merupakan kegiatan memperoleh informasi melalui simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku, tetapi juga mencakup surat kabar, brosur, leaflet, papan nama, media elektronik, dan lain-lain.
Buku mempunyai peranan penting dalam proses sosialisasi. Apa yang dibaca akan berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuan, kepribadian dan intelektualitas seseorang. Sebagaimana salah satu tujuan kemerdekaan Indoensia yang tersebut dalam UUD 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh dan merata yang dilakukan antara lain melalui proses pendidikan itu sendiri berkaitan langsung dengan kegiatan belajar dan membaca.
Namun, walaupun proses pendidikan itu tidak langsung memfokuskan pada kegiatan membaca, namun kegiatan membaca sebagai pangkal dari proses pendidikan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan. Meskipun media massa / buku tidak secara langsung mengajari, tetapi tetap memberikan pengaruh terhadap pembentukan pengetahuan dan kepribadian individu dan kelompok.
Kondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. (Kompas, 29 Agustus 2016).
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya. Demikian juga perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan, selain sebagai sumber informasi dan sumber belajar, perpustakaan sekolah juga diharapkan bisa atau dapat digunakan yang sebagai sarana untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat baca, kegemaran membaca dan budaya baca bagi siswa.
Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku dengan gemar membaca memang bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Namun demikian jelas bahwa kegemaran membaca bagi siswa akan banyak memberikan manfaat dalam kehidupannya terutama bagi kesuksesan belajar atau pendidikannya sebab kegemaran membaca adalah merupakan modal utama siswa dalam proses belajar yang dilaluinya. Demikian juga melalui membaca siswa dapat mengembangkan imajinasi, mengenal karakter kepribadiannya.
Membangun minat baca pada siswa atau anak sebenarnya bisa dimiliki dari sejak anak usia dini. Dimana lingkungan keluarga memegang peran penting dalam menumbuhkan minat  baca siswa. Terutama kedua orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak dengan cara memberikan kegiatan yang bisa menumbuhkan minat baca pada anak.
Budaya membaca siswa di perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih rendah.  Hal ini bukan semata-mata kesalahan dari siswa itu sendiri tetapi tidak menutup kemungkinan justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang anak didik untuk gemar membaca di perpustakaan sekolah.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka Penulis mencoba menyusun sebuah Karya Ilmiah dengan Judul : “Usaha Perpustakaan Untuk Membiasakan Membaca Dilingkungan Siswa SDN Cileunca”.


B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka Karya Ilmiah ini akan membahas beberapa masalah yang dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana usaha perpustakan dalam membiasakan kegiatan membaca pada siswa?
2.      Faktor apa saja yang mempengaruhi usaha perpustakaan dalam membiasakan kegiatan membaca pada siswa?

C.      Tujuan Penyusunan Karya Ilmiah
Karya tulis ini disusun dengan tujuan antara lain :
1.      Sebagai bahan referensi bagi Perpustakaan di SDN Cilenca
2.      Sebagai bahan untuk penunjang pelengkap pada kegiatan Kepala Sekolah Berprestasi yang dilaksanakan Kabupaten Bandung Barat





















BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


A.      Kebiasaan Membaca Pada Siswa Sekolah SDN Cileunca
Dalam Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, tersebut bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama untuk :
a.    Memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan;
b.   Mengusulkan keanggotaan Dewan Perpustakaan;
c.    Mendirikan dan/atau menyelenggarakan perpustakaan;
d.   Berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan perpustakaan.
Hal tersebut menegaskan bahwa pelayanan kepustakaan merupakan hak mutlak semua lapisan masyarakat, tanpa memandang umur, ras, warna kulit, golongan dan sebagainya.
Namun, kondisi real yang kita rasakan adalah bahwa pelayanan kemasyarakatan ini belum berfungsi secara optimal dan minat baca siswa masih tergolong sangat rendah.
Bila kita amati dari satu seminar ke seminar lainnya seakan-akan kita berada dalam lingkaran, dimana masalah minat baca sepertinya tidak berujung pangkal dan sulit untuk mencari penyelesaiannya.
Benarkah masalah minat baca begitu rumit dan tidak bisa diselesaikan di negara kita ini ?
Ataukah solusi penyelesaiannya yang tidak menyentuh akar permasalahan ?
Masih rendahnya minat baca pada siswa ini, perlu kita cermati bersama dan dicari akar masalah/ landasan yang paling fundamental mengenai permasalahan ini. Penulis menilai, bahwa akar masalah yang terjadi sehubungan dengan rendahnya minat baca antara lain :
1.   Manfaat membaca secara langsung belum bisa dirasakan oleh si pembaca.
2.   Bahan bacaan belum merata.
3.   Pembinaan perpustakaan belum merata.
4.   Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian.
5.   Daya beli bahan bacaan masih kurang.

B.       Perpustakaan Sebagai Gudang Ilmu
Julius Caesar, Raja Roma, pernah menyerang ke Mesir. Namun, ternyata Mesir memiliki tentara yang amat kuat, saking kuatnya, ia bersama tentaranya terjepit. Dalam keadaan terjepit inilah, Julius Caesar memiliki ide untuk menghindari musuhnya, yaitu dengan cara membakar perpustakaan besar Mesir yang bernama Alexandria. Ternyata Julius Caesar berhasil meloloskan diri dari kepungan tentara Mesir. Hal ini terjadi karena masyarakat Mesir sangat menghargai perpustakaannya.
Cerita diatas menyiratkan bahwa perpustakaan yang berisikan sekumpulan buku yang disusun secara sistematis merupakan sesuatu yang sangat berharga, bahkan harganya lebih dari seorang Raja Roma sehingga mereka bisa meloloskan diri.
Di perpustakaan Sekolah SDN Cileunca ini, kondisi perpustakaan bagi lingkungan sekolah masih belum memenuhi standart sarana dan pra sarana pendidikan. Jumlah buku dan klasifikasinya masih belum memenuhi kebutuhan untuk lingkungan sekolah di SDN Cileunca. Di Perpustakaan SDN Cileunca Kecamatan Cokalingwetan Kabupaten Bandung Barat sendiri, jumlah buku pada tahun 2016 adalah 3.600 buah, dengan klasifikasi : (10)
No    Klasifikasi Jumlah
1.          Karya Umum 59
2.          Ilmu Filsafat, Psikologi 22
3.          Agama 218
4.          Ilmu Sosial 442
5.          Bahasa 48
6.          Ilmu Murni 267
7.          Ilmu Terapan 605
8.          Seni Olahraga 278
9.          Kesusastraan 419
10.      Sejarah Geografi 254

Ada indikasi bahwa jumlah dan klasifikasi buku perpustakaan SDN Cileunca belum memenuhi kebutuhan pada lingkungan sekolah. Sehingga, hal ini menyebabkan kurangnya minat baca siswa di perpustakaan. Ketidakpedulian atau kurangnya minat baca siswa bisa diakibatkan oleh kondisi siswa kita yang pergerakannya melompat dari keadaan pra literer ke dalam pasca literer, tanpa melalui masa literer. Artinya dalam kondisi siswa yang tidak pernah membaca, tidak terbiasa dengan budaya menulis (terbiasa dengan budaya lisan), kedalam bentuk siswa yang tidak mau membaca seiring masuknya teknologi (Handphone, PS dan lainnya),komunikasi, informatika, dan broadcasting.
Akibatnya siswa di sekolah kita lebih senang menonton televisi daripada membaca.

C.      Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Masyarakat yang sudah maju, berdaya, dan cerdas bisa tercermin dari tingginya budaya baca mereka. Budaya baca yang tinggi diawali oleh tumbuhnya minat baca, kemudian menjadi kegemaran membaca, akhirnya memelihara dan mengembangkan minat baca tersebut menjadi suatu kegiatan yang mendatangkan manfaat. Menumbuhkan minat dan cinta membaca sesungguhnya dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari diri pribadi, keluarga atau orangtua, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Oleh sebab itu upaya pemerintah untuk memasyarakatkan budaya baca tidak cukup hanya dengan mendirikan perpustakaan ataupun dengan memfasilitasi berdirinya perpustakaan pribadi seperti sudut baca dan taman-taman bacaan masyarakat, tetapi perlu ditimbulkan suatu semangat, gerakan, dan tekad yang membangkitkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya membaca.
Perpustakaan memiliki peran strategis dalam menumbuhkan minat baca siswa. Untuk mengembangkan minat dan kebiasaan membaca cakupannya amat luas, karena menyangkut masalah-masalah mulai dari keluarga sampai ke masyarakat.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peran – peran yang dapat dilakukan adalah :
a.       Sebagai Pusat Informasi
Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang memiliki peranan penting dalam memberikan suatu informasi. Hal ini dikarenakan sebuah perpustakaan pastinya mempunyai koleksi buku tidak hanya satu,bisa ratusan atau bahkan berpuluh-puluh ribu. Yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis buku, seperti karya umum, filsafat, ensiklopedi dan lain-lain. Tidak hanya buku, perpustakaan sekarang juga dilengkapi dengan adanya koleksi majalah, koran ataupun artikel yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan juga ilmu.
b.      Sebagai Pusat Inovasi
Perpustakaan sebagai tempat tersimpannya berbagai informasi yang dulu hanya sebagai tempat penyimpanan buku semata,kini juga sebagai tempat untuk tumbuhnya ide-ide yang kreatif. Dari ide-ide kreatif itulah dapat tercipta suatu karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan dari karya para pengguna perpustakaan inilah nantinya dapat pila muncul suatu wacana atau pun gagasan yang dapat dibaca dan digunakan oleh orang lain. Contohnya bila kita membaca tentang buku pembudidayaan jamur. Jika orang tersebut adalah seorang yang kreatif, maka dari membaca buku itu bisa saja muncul ide untuk membudidayakan jamur dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang tentunya berguna bagi orang lain.
c.       Sebagai Pusat Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.  Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Fungsi Pendidikan Perpustakaan merupakan sarana pendidikan nonformal dan informal. Artinya perpustakaan merupakan tempat belajar diluar bangku sekolah maupun dalam lingkungan pendidikan.
Untuk memelihara efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Dengan adanya perpustakaan di sebuah sekolah atau perguruan tinggi dapat membantu pengguna perpustakaan bisa lebih cepat dalam membantu mencari literatur atau bahan untuk proses pembelajaran. Sehingga masyarakat dimana perpustakaan itu berada dapat mendapatkan informasi yang cepat dan akurat dengan adanya perpustakaan tersebut.
Untuk memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar dimana perpustakaan itu berada, kemudahan itu antara lain:
 Kemudahan mencari informasi
 Kemudahan mencari bahan pembelajaran
 Kemudahan menemukan buku yang tidak dijual di toko buku


D.      Konsep Pembangunan Perpustakaan
Sesuai dengan tugasnya, fungsi dari perpustakaan adalah memberikan pelayanan informasi untuk menunjang program belajar, baik dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan keterampilan, maupun penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap. Karenanya pembangunan dan pengelolaan perpustakaan yang baik dan profesional harus dikembangkan dengan sistematis.
Pengelolaan kepustakaan meliputi antara lain :
1.      Pengadaan koleksi.
2.      Pengolahan koleksi.
3.      Pengklasifikasian.
4.      Tata Ruang Perpustakaan.
5.      Pemeliharaan dan perawatan koleksi buku
6.      Pelayanan

Adapun koleksi buku perpustakaan yang dimiliki antara lain:
1.    Umum: terdiri dari buku teks, buku fiksi, majalah dan surat kabar
2.    Acuan: terdiri dari kamus, ensiklopedia, atlas/ peta dan lain-lain
3.    Audio/ audio visual: teridir dari kaset, CD audio, VCD dan DVD

Bentuk pelayanan yang dilakukan pada perpustakaan SDN Cileunca:
1.    Bentuk pelayanan sirkulasi, dimulai dari peminjaman dan pengembalian buku, pendaftaran anggota, denda kerusakan dan hilang buku
2.    Bentuk pelayanan referensi, dimulai dari kamus, ensiklopedia, almanak, sumber geografi (atlas, peta dan globe)
Jam pelayanan pepustakaan SDN Cileunca :
Senin – Sabtu : pukul 07.00 wib – 12.00 wib
Jumat               : pukul 07.00 wib – 11.00 wib

E.       Promosi Pustaka
Tujuan utama promosi perpustakaan adalah upaya menyadarkan siswa sebagai masyarakat sekolah tentang pentingnya perpustakaan bagi kehidupan. Ada dua pertanyaan dasar yang harus diketahui oleh Pustakawan dalam mempromosikan kegiatan membaca di perpustakaan :
1.      Apakah pustakawan tahu apa yang dipikirkan pengguna tentang pelayanan perpustakaan ?
2.      Apakah pustakawan tahu apa yang diinginkan pengguna di perpustakaan ?
Sebaiknya perpustakaan memiliki kebijakan tertulis menyangkut promosi dan merinci berbagai sasaran serta strategi yang akan digunakan. Tentu saja, kebijakan ini harus dikerjakan bersama-sama dengan para guru-guru sebagai penanggung jawab siswa pada sekolah. Kebijakan pengelolaan dan promosi ini hendaknya memuat beberapa unsur :
1. Sasaran dan strategi
2. Rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai
3. Metode evaluasi

Adapun kegiatan perpustakaan yang telah dan rutin dilaksanakan pada siswa sekolah SDN Cileunca antara lain:
1.    Membaca pagi sebelum masuk pukul 07.00 – 07.30 wib, yang dilakukan dengan saling bergantian kelas
2.    Membuat sinopsis yang diserahkan pada guru masing-masing
3.    Merangkum buku bacaan
4.    Membuat karya tulis terbaik dari sumber buku yang telah dibaca
5.    Membuat mading
6.    Membuat fishbone yang disimpan pada masing-masing kelas agar siswa lain mengetahui intisari dari buku yang telah dibacanya
7.    Menuliskan kembali bacaan dengan huruf tegak bersambung
Diharapkan, melalui beberapa kegiatan diatas, maka usaha promosi perpustakaan dapat dijalankan dengan baik, dan siswa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan tersebut. Langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan kegiatan membaca pada pengguna perpustakaan tersebut untuk kemudian dijadikan tempat untuk bekerjasama membangun kebiasaan membaca dikalangan siswa.

F.       Budaya Baca
Membaca dalam arti yang umum adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan sarta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan pengetahuan seseorang bertambah. Sumber bacaan adalah bisa dari buku, majalah ataupun surat kabar. Apabila kita membiasakan diri membaca terus-menerus setiap hari dan sepanjang waktu maka lambat laun akan tertanam dalam diri kita suatu keadaan atau perasaan selalu ingin tahu . Dan apabila perasaan selalu ingin tahu sesuatu ini mendapat suatu dorongan yang kuat dalam batin kita maka disitulah mulai timbul minat (interest) karena adanya berbagai informasi yang muncul, di sekitar kita, informasi itulah yang mendorong kita untuk mencari sumbernya dan bahkan kebenaran. Di zaman sekarang ini sumber informasi pada umumnya didapat dari berita- berita baik dati
Televisi maupun Radio (Audio Visual), disamping itu sumber informasi lainnya adalah dari buku, majalah, surat kabar dan jenis cetakan lainnya (sumber informasi tercetak). Dari buku, majalah dan surat kabar diharapkan akan dapat menimbulkan minat baca. Selanjutnya dari minat baca diharapkan dapat bertumbuh terus dalam arti dari minat baca kemudian berkembang menjadi kebiasaan membaca bagi siswa dillingkungan SDN Cileunca.
Lebih konkretnya, kebiasaan membaca akan timbul apabila ada selera, minat, kemudian menjadi kebiasaan yang ditunjang dengan adanya bahan bacaan. Hal ini menunjukkan bahwa semua pihak terutama perpustakaan sebagai penyedia layanan siswa sebagai masyarakat sekolah harus lebih giat dan berperan aktif untuk mengusahakan kebiasaan membaca dikalangan para siswa.
Membaca yang pada awalnya hanya sekedar dipromosikan oleh perpustakaan, kemudian akan menarik pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan dan membaca buku. Kemudian akan timbul suatu selera atau kebutuhan akan bahan bacaan, dan lama kelamaan akan timbul sebuah kebiasaan yang akan membudaya dikalangan siswa kita. Hal inilah yang menjadi cita-cita kita bersama. Namun, hal ini juga harus ditunjang dengan adanya sebuah sistem pengelolaan perpustakaan yang baik pula. Agar para konsumen dan pengguna merasa nyaman dan aman, kemudian juga hendaknya diperhatikan koleksi perpustakaan yang ada dan hendaklah senantiasa up to date bagi pengguna (siswa).




























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Untuk mempromosikan kebiasaan membaca dikalangan siswa merupakan tugas penting seluruh pihak. Sebagai membaca merupakan sebuah kegiatan yang menjadi awal tonggak keberhasilan sebuah negara dengan Sumber Daya Manusia yang bermutu dan berpendidikan serta berwawasan luas.
Perpustakaan sebagai sarana pelayanan masyarakat dan penyedia ilmu pengetahuan hendaklah memiliki peranan penting dalam mempromosikan kebiasaan membaca. Mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat akan secara langsung mempromosikan kegiatan membaca sebagai tonggaknya.
Mengembangkan minat baca pada siswa tidak hanya semata tugas pustakawan dengan nengadakan kegiatan-kegiatan perpustakaan lebih dari itu orang tua, masyarakat mempunyai peran untuk menciptakan kebiasaan membaca pada siswa agar memiliki ilmu yang dapat berdaya saing. 

B.       Saran
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempromosikan kegiatan membaca dikalangan siswa oleh perpustakaan adaalah :
1.      Tersedia perpustakaan yang baik.
2.      Adanya manajemen pengelolaan perpustakaan yang baik.
3.      Adanya koleksi buku / bahan bacaan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
4.      Adanya kerjasama perpustakaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam membangun perpustakaan.





















DAFTAR PUSTAKA


Delly H. Dadang, Kiat dan Strategi Meningkatkan Minat Baca Masyarakat, Teknis Perpustakaan Sekjen Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
Hannemany Samuel, Sosiologi 1, 1997
http://gpmb.multiply.com/journal/item/5. Sebuah artikel on-line dengan Judul : Gerakan nasional Membaca Melalui Suatu Pelembagaan, Oleh : Athailah Baderi.
http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/promosi perpustakaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Atas, PN Balai Pustaka, 1984
Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Perpustakaan Nasional RI, Bagian Proyek Pengembangan Sistem Perpustakaan Nasional, 1999
Perpustakaan Kabupaten Karimun dan Kearsipan, 2008
POLA DAN STRATEGI Pengembangan Perpustakaan Dan Pembinaan Minat Baca Perpustakaan Nasional Rl Tahun 2003


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Usaha Perpustakaan Untuk Membiasakan Membaca Dilingkungan Siswa SDN Cileunca"

Posting Komentar